Soe Hok Gie, dialah seorang pendaki gunung yang mengembuskan napas terakhir di Gunung Semeru dan menjadikan namanya lekat dengan Gunung Semeru yang juga kini meletus pada 4 Desember 2021. Namun sebelum ia menghembuskan nafas terakhir ia menitipkan banyak hikayat-hikayat yang juga kini banyak dijadikan sebagai referensi pemikiran-pemikiran
Soe Hok Gie dikenal sebagai intelektual anti Orde Lama dan anti PKI. Mahasiswa Indonesia berjudul “Sebuah Prinsip dan Kematian Seorang Profesor Tua” (Gie, 2005). Artikelnya menyoroti nasib
Soe Hok Gie (17 Disember 1942 [1] – 16 December 1969 [2]) merupakan seorang aktivis Cina Indonesia yang membantah diktator President Sukarno Suharto. Soe adalah anak keempat daripada lima adik-beradik dalam keluarganya yang etnik Cina [3]; saudaranya, Arief Budiman, seorang sosiologi dan pensyarah di Universitas Kristen Satya Wacana, juga
KOMPAS.com - Hari ini 51 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 16 Desember 1969, seorang mahasiswa dan aktivis Indonesia di era pemerintah Soekarno dan Soeharto, Soe Hok Gie meninggal dunia di kawasan puncak Gunung Semeru (3.676 mdpl), Jawa Timur.
Pada tanggal 9 Juli 1977, makam tersebut resmi menjadi Museum Taman Prasasti. Bertepatan dengan itu, pengangkatan seluruh jenazah dilakukan untuk pemugaran. "Keluarga mendiang tidak terima. Kemudian jenazah Soe Hok Gie dikremasi. Setelah itu, abu jenazahnya ditebar di Lembah Mandalawangi, Gunung Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat," jelasnya.
Soe Hok Gie adalah anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan. Dia adik kandung Arief Budiman atau Soe Hok Djin, dosen Universitas Kristen Satya Wacana yang juga dikenal v Soe Hok Gie (17 Desember 1942–16 Desember 1969) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia
. 366 474 62 440 464 219 129 393
penyebab kematian soe hok gie